Thursday, March 17, 2011

Menikmati Okra dan Bhindi Masala

Apa itu Okra? Pertama kali saya melihat okra adalah di sebuah supermarket waralaba dari Prancis. Lalu karena didera rasa penasaran yang begitu hebat, saya iseng-iseng membelinya. Dalam pikiran saya, okra itu setipe dengan kacang polong, jadi yang dimakan adalah biji kacang di dalam selubungnya. Ternyata ketika saya buka, bijinya begitu kecil-kecil, dan kulitnya berlendir. Ih! Sempat saya masukkan biji okra itu ke dalam masakan yang saya buat. Tapi entahlah, biji itu sepertinya hilang tertimbun bahan-bahan yang lain. Artinya, salah masak la yauw!

Lalu, kali lain saya membaca di sebuah majalah bahwa okra ternyata bisa dibuat sup. Konon di Afrika, okra juga sering dibuat sup. Maka saya pun membelinya lagi. Sampai di rumah, langsung saya potong-potong dan saya buat sup (saya lupa nama supnya). Tapi setelah jadi, sup itu jadi berlendir. Rasanya sih enak (nggak ge-er lho!), tapi lendirnya itu mana tahaaan. Cuma saya yang doyan, karena terpaksa barangkali. Tapi yang lain nggak suka.

Tapi saya tidak menyerah. Okra itu jenis sayuran yang banyak khasiatnya. Selain kaya serat, beberapa sumber menyatakan bahwa biji okra juga mengandung lemak tak jenuh, selain juga kaya klorofil yang di antaranya bersifat antioksidan dan antikanker. Pokoknya banyaklah manfaat sayuran aneh yang konon asalnya memang dari Afrika ini. Suatu kali saya melihat di sebuah acara masak-memasak bahwa di Jepang okra digoreng pakai tepung, dibuat tempura. Maka saya pun kembali membeli okra, dan saya goreng dengan tepung. Tapi ketika digigit, waaksss...alot! Duh, gagal lagi. Mungkin mestinya okra yang masih muda ya? Sedangkan jika membeli di supermarket, biasanya sudah dikemas dengan berat tertentu.


Selama beberapa waktu saya memutuskan untuk tidak masak okra lagi. Capek ah, salah melulu. Tapi, takdir berkata lain. Lagi-lagi saya melihat dalam sebuah program masak-memasak, cara mengolah okra ala India. Akhirnya bulat tekad saya untuk kembali membeli okra, dan memasaknya ala India, Bhindi Masala. Eng...ing...eng...jadi deh! Enak, semua suka dan lahap, hehehe! Lo logro! Berhasil, berhasil!


Cara masaknya gampang. Berhubung saya ini nggak suka ribet, untuk kali ini saya pilih bumbu India instan. Pertama, okra dicuci bersih, iris-iris, lalu goreng sampai keemasan, angkat dan tiriskan di atas tisu tebal untuk menyerap kelebihan minyaknya. Lalu, sesuai petunjuk kemasan, iris bawang bombay dan paprika, tumis, dan masukkan bumbu instan. Aduk-aduk, lalu masukkan okra, kasih air sedikit, aduk-aduk, dan tunggu sampai meresap. Cicipi, tambahkan garam jika masih kurang asin. Lalu selesai deh! Tinggal dihidangkan, pakai nasi bisa, pakai capati bikin sendiri bisa.

Sekarang, saya sudah menemukan cara asyik makan okra. Tentunya Bhindi Masala hanya untuk orang-orang yang menyukai makanan berbumbu dan berempah seperti saya. Kalau suka yang lebih ringan dan plain, mungkin okra tempura bisa jadi pilihan, tapi jujur saja, sampai saat ini saya belum menemukan cara yang tepat agar okranya tidak alot, hehehe.

No comments:

Post a Comment