Tuesday, May 25, 2010

Poach an Egg

Percaya ga kalo bikin poached egg tuh susah? Udah ngerasain nih. Termasuk ngikutin tips beberapa buku resep dan koki di tivi, tetep aja nggak berhasil. Akhirnya setelah melewati pengamatan... caile... aku ngerti juga caranya. Heran, kok saran koki-koki itu bisa gagal ya? Jangan-jangan biar nggak ada saingan, hehehe...

Caranya gampang ternyata. Rebus air sampai mendidih di panci datar. Ceplok telor ke dalam mangkok kecil.
Setelah air mendidih, tambahkan sesendok cuka lalu kecilkan api kompor sampai air di panci tidak bergejolak sama sekali, lalu tuangkan mangkok yang berisi telor tadi dengan hati-hati.

Setelah itu tunggu beberapa menit sampai setengah matang (kira-kira 5 menit). Angkat dan hidangkan bersama makanan yang akan disantap.

Kalau buat aku mi instan sudah cukup lah. Jadi bikin poached egg itu gampang, kan?! Enjoy!

Monday, May 24, 2010

Salad, buat sehari-hari?

Makan salad. Itu dua kata yang aku tanamkan ke dalam otakku setiap hari. Kadang berhasil kadang tidak. Lebih banyak gagalnya malah. Dari yang bingung bikin dressing, sampai berani bereksperimen. Setidaknya tekadku untuk lebih dekat dengan salad sedikit tercapai. Setiap ke supermarket aku mulai melirik bagian sayuran dan buah-buahan. Kadang-kadang yang impor. Mahal memang. Tapi sesekali buat memanjakan lidah dan pengetahuan, boleh kan? Masa ga tau rasanya asparagus, kaenya norak bener. Padahal sayuran itu bergizi. Banyak sih sayuran impor yang belum kucoba. Kok jadi ngomongin sayuran impor, ya? Salah satu yang bikin penasaran adalah kol merah. Rasanya sih udah sering lah, kan kalo makan di kafe suka ada. Ciye gaya bener. Tapi belum pernah bikin salad sendiri pakai kol merah. Akhirnya hari ini aku bikin deh. Bahannya kol merah, paprika merah, zaitun, feta cheese, tahu panggang (nah ini yg baru), pake taburan wijen. Buat dressingnya: soy sauce, bawang putih, cayenne pepper, lemon zest, lemon juice, gula cair, olive oil, sesame oil, jahe bubuk.
Asal tahu aja, air jeruk lemon itu ga sekecut jeruk nipis ya, jadi dressing ga kecut, cuma asem dikit lah.

Abis makan salah ini buat makan siang, asli perut masih lapar. Mungkin karena terbiasa menerima asupan karbohidrat lebih ya. Duh... emang susah. Sebungkus mi instan sudah menunggu di atas meja. Desakan untuk membuatnya sangat kuat. Alhamdulillah berhasil kutangkal. Kayak apaan aja. Jadi termasuk sukses lah program saladku buat hari ini, hehehe. Besok? Tomorrow is just another day, kata Scarlett O'Hara, hahaha!

Friday, May 21, 2010

Pasta is darurat

Kalau hari biasa di siang hari itu paling merana di tempatku. Suami kerja, anak sekolah, cuma daku seorang, dan yang jelas belom masak. Atau mungkin males masak, karena cuma buat 1 orang. Biasanya beli. Tapi hari ini, menu makanan di luar juga ga menggiurkan. Jadi ga berminat. Masa bikin mi instan lagi??? Bosen la yauwww... lagipula rasanya sudah bisa ditebak.
Tahu-tahu, ngeliat pesto siap pakai yang nangkring di meja makan. Iya, nih, harga pesto lumayan mahal lho. Makanya memakainya juga diirit-irit hehehe... (padahal pelit). Kalau ga salah pernah liat di resto harga pasta with pesto cream sauce itu sekitar 30 ribuan. Alamak! Makanya waktu itu mau pesen ga jadi. Kemahalan. Padahal isinya cuma pesto doang. Pesto itu kan bahan utamanya daun basil, bawang putih, dan keju parmessan yang diblend jadi satu. Ada juga sih bahan-bahan lain, tapi aku lupa. Akhirnya kuputuskan buat masak pasta dengan saus pesto buat makan siang daruratku.




Dan sekadar pemberitahuan, menyimpan pasta di rumah itu ga ada salahnya. Buat aku pasta itu pertolongan pertama pada kelaparan. Soalnya dimasak cuma pakai bawang putih dan garam aja udah enak. Pokoknya pasta itu bisa dimakan dengan gaya apa aja deh, bukan cuma gaya Italia lho!

Penne with Pesto & Olive

Bahan:
- 3 genggam pasta penne
- 2 sdm pesto siap pakai
- 1 siung bawang putih cincang
- 1 buah cabe rawit merah, iris halus
- 7 buah zaitun, potong-potong
- 3 sdm keju parut/parmesan/edam
- garam secukupnya
- 2 sdm minyak zaitun

Cara membuat:
- Rebus pasta hingga matang.
- Tumis bawang putih dan cabe dengan minyak zaitun, lalu masukkan pasta, aduk-aduk. Tambahkan pesto, keju, aduk terus hingga merata, lalu bubuhi garam. Terakhir masukkan zaitun, aduk sebentar, lalu angkat dan hidangkan.

untuk 1 orang

My favorite gadget

This food processor actually is my last year birthday present from my mom. It was exhilarating! I dreamed of this gadget since long ago. 
And just recently it came out from its box. It's very helpful and useful. This thing is like my secret weapon in the kitchen. Everything can't go wrong with this thing. So, thanks again Mom! Now, I spend more cheerful day in the kitchen and I can think myself as a cook, haha!


Thursday, May 20, 2010

Spicy Chicken Wings--my guilty pleasure

Di malam nan dingin, laper pula, mau keluar males... pikir punya pikir di kulkas masih ada frozen spicy wings merek Fiesta. Hmmm... bikin my version of spicy chicken wings kaenya enak nih. Tinggal sreng-sreng... campur-campur bumbu di mangkok: saos tomat sisa beli pizza Domino, saos sambal Belibis, cayenne pepper bubuk, bawang putih bubuk, tabasco, madu. Aduk-aduk... jadi deh! My guilty pleasure... kudapanku untuk malam ini. Rasanya yummy banget.


*Jadi nyesel dulu pernah beli spicy wings di kafe-kafe. Udah mahal, standar lagi rasanya, ketahuan tinggala goreng doang punya Fiesta, trus dikasih sambel ABC, harga 20 ribuan. Alamak... kreatif dikit nape?!!!


Bahan:
- 6 potongan chicken wings Fiesta
- 1,5 sdm margarine cair
- 2 sdm saos tomat
- 1 sdm saos sambal

- 1/2 sdt bawang putih bubuk
- 3 tetes tabasco
- 1 sdm cayenne pepper bubuk

Cara membuat:
- Goreng ayam sampai garing, angkat.
- Campur semua bahan dalam wadah, kocok-kocok atau aduk hingga merata.
- Masukkan ayam dan aduk bersama campuran saus hingga terlumuri seluruhnya dengan merata. Hidangkan.


Percobaan blackberry ice cream

Penasaran terus ya kalau sama es krim. Maunya sih beli, tapi kalau kantong lagi cekak lumayan bow. Trus, katanya dalam es krim kemasan itu banyak zat pengawetnya. Secara nih, maunya hidup sehati, jadi kucoba bikin es krim sendiri. Gampangnya sih pake ice cream maker. Tp belom tau ya di sini bisa dibeli di mana. So, kucoba-coba deh, setelah berguru dari beberapa channel memasak luar negeri. hehehe... lumayan nih. Anakku suka banget, suamiku juga suka. Bahannya juga simpel: susu, telor, vanili, gula, blackberry.

Sebenarnya ini bukan percobaan pertama, tapi hasil es krim yg dulu2 kaenya lebih katro dan kurang layak... hehehe.... Pastinya bakal bikin percobaan lagi sih. Sementara, inilah hasilnya....

Bahan:
- 1,5 liter susu
- 12 sdm gula pasir
- 4 kuning telur
- 1 sdm vanili cair
- 100 gram blackberry segar (hancurkan)

Cara membuat:
- Rebus susu dan gula dengan api kecil, sambil diaduk terus-menerus agar tidak menggumpal.
- Tambahkan vanili.
- Kocok kuning telur sampai rata, lalu tuangkan beberapa sendok susu ke dalam kocokan telur, dan kocok  lagi sampai tercampur rata, lalu tuangkan ke dalam rebusan susu dan gula. Aduk terus selama beberapa menit. Lalu matikan api.
-Siapkan wadah tahan beku, tuangkan campuran susu ke dalam wadah, biarkan sampai suhu turun, setelah itu simpan dalam freezer hingga menjadi beku.
- Aduk-aduk adonan es krim beku dengan sendok kayu sampai lumat, atau gunakan mixer, setiap 1-2 jam hingga tercapai tekstur yang diinginkan, yaitu agak lembut. Setelah itu masukkan blackberry yang sudah dihancurkan, aduk-aduk sampai tercampur (tidak perlu merata untuk memberi tekstur warna yang berbeda), dan kembali simpan di dalam freezer sampai membeku kembali. Tunggu sampai kira-kira 2 jam, dan es krim siap dinikmati.